Ketua KNPI Kolaka Angkat Bicara Terkait Kenaikan Harga BBM

Kolaka, KN-Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Kolaka, DR. Wandhi Putra Sisman angkat bicara terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi saat ini. Wandhi menilai, kenaikan harga yang terjadi ditengah pelemahan harga minyak global karena potensi membengkaknya subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah apabila harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax terus dipertahankan.

“Jika hal tersebut dijadikan alasan, saya menilai bahwa pemicu terjadinya pembengkakan subsidi tersebut adalah pemerintah juga, karena gagal melakukan pengawasan serta tidak dapat mencover kepada siapa dilakukan subsidi tersebut. Jadi jika isu itu yang ingin dijadikan alasan, maka pemerintah juga harus bertanggung jawab terkait subsidi yang tidak tepat sasaran itu,” kata ketua KNPI Kolaka ini.

Untuk itu kata dia, bersama seluruh Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) yang tergabung dalam pengurus KNPI Kolaka, dengan tegas mendukung seluruh elemen pemuda, masyarakat dan mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM.

“Bagi kami dengan tegas menolak kenaikan tersebut, dengan alasan apakah dengan kenaikan harga tersebut pemerintah dapat mencover terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok lainnya, seperti harga sembako yang nantinya juga akan ikut naik. Jika solusi yang diwacanakan oleh pemerintah akan memberi bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat, maka hal ini juga kami anggap tidak tepat, karena pemberian bantuan ini telah dilakukan oleh pemerintah selama ini dan kami menilai hal tersebut tidak efektif,” jelas pemuda yang berprofesi sebagai notaris tersebut.

Selain mengharap kepada pemerintah untuk melakukan kajian yang konprehensif terhadap dampak kenaikan BBM saat ini, ketua KNPI Kolaka ini juga menyarankan kepada masyarakat untuk berhemat menggunakan BBM.

“Kita berharap dengan kondisi kenaikan harga BBM saat ini, kiranya masyarakat  dapat menekan penggunaan  BBM sehari hari, dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memanfaatkan keberadaan angkutan umum jika bepergian dalam urusan yang tidak mendesak dan tidak terlalu penting, seperti yang saat ini berlaku di sejumlah kota besar baik di indonesia maupun di manca negara,” terang Wandhi.

Untuk diketahui, aksi penolakan kenaikan harga BBM terjadi di sejumlah daerah di tanah air yang dilakukan oleh elemen pemuda, masyarakat dan mahasiswa. Mereka meminta agar pemerintah membatalkan keputusan tersebut karena dinilai tidak berpihak kepada rakyat Indonesia.(rul)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *